Mengenal Standar Akuntansi Keuangan yang Berlaku di Indonesia


Standar Akuntansi Keuangan yang Berlaku di Indonesia, atau disingkat SAK, merupakan pedoman yang digunakan oleh para pelaku bisnis dalam menyusun laporan keuangan. Mengenal standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia sangat penting agar bisnis dapat mengikuti aturan yang berlaku dan memberikan informasi yang akurat kepada pemangku kepentingan.

Menurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), SAK adalah “prinsip-prinsip, konvensi, aturan, dan praktik yang digunakan oleh entitas dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangannya.” Dengan adanya SAK, para pelaku bisnis di Indonesia dapat membandingkan kinerja keuangan mereka dengan standar yang sama, sehingga memudahkan dalam pengambilan keputusan.

Salah satu contoh SAK yang penting adalah SAK ETAP (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik), yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). SAK ETAP berlaku untuk entitas bisnis skala kecil dan menengah yang tidak terdaftar di bursa efek. Menurut Kepala Badan Standar Akuntansi Keuangan (BSAK) Bambang Suprianto, SAK ETAP bertujuan untuk “menyederhanakan proses pelaporan keuangan bagi entitas bisnis yang tidak memiliki sumber daya yang cukup.”

Namun, penggunaan SAK tidak selalu berjalan mulus. Beberapa pelaku bisnis mungkin mengalami kesulitan dalam menerapkan SAK yang berlaku. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk mendapatkan bantuan dari para ahli akuntansi guna memahami dan menerapkan SAK dengan benar.

Dengan mengenal standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia, para pelaku bisnis dapat memastikan bahwa laporan keuangan mereka akurat dan dapat dipercaya. Sehingga, transparansi dan akuntabilitas dalam bisnis dapat terjaga dengan baik. Jadi, jangan ragu untuk mempelajari lebih lanjut tentang SAK dan konsultasikan dengan para ahli jika diperlukan.

Theme: Overlay by Kaira Extra Text
Cape Town, South Africa